Rabu, 18 April 2012

Dari SD, eh tidak, dari TK, aku selalu jalan kaki ke sekolah. Sekarang aku sudah lulus SMP, dan diterima di sebuah sekolah unggulan. Aku senang dan bangga, hanya satu yang buat aku kurang suka. Lokasi SMA itu dekat dari rumah, dan aku harus jalan kaki lagi. Mungkin hal itu udah biasa aku jalani, tapi kali ini aku harus jalan sendiri. Tidak seperti dulu, aku biasa pergi bersama teman-teman dekat rumahku, sekarang tak ada teman yang satu sekolah atau sejalan denganku. Meski begitu, aku tak ingin hal itu menjadi penghalang untuk aku tidak bersekolah.
Sekarang sudah setahun, aku jalani itu sendiri. Setiap hari jalan kaki, kadang berlari karna terlambat. Semua terjadi sendiri, kadang sepi karna sendiri. Hari ini aku terlambat bangun pagi, dan aku berlari menuju sekolah. Jalan yang biasa aku lalui, sepi seperti biasanya. Di jalan yang rindang, aku terhenti sesaat, seakan ada perasaan diperhatikan seseorang. Aku melihat ke sekeliling jalan, dan tertuju ke sebuah rumah kos tapi aku tak bisa melihat lebih detail. "Hanya perasaan saja..." bisikku, kemudian aku lanjutkan berlari sekuat tenaga.
***
Bel tanda pulang sudah berbunyi, aku pulang masih melewati jalan yang biasa. Lapar, capek, dan haus menyelimuti perjalanan pulangku. Saat aku melewati persimpangan, aku terhenyak karena ada seseorang yang memanggilku. Suaranya tak ku kenal, aku menoleh dan menemukan seorang laki-laki yang sedang duduk di kamar yang sepertinya kos-kos an. Dia tersenyum melihatku. Lelaki itu lebih tinggi dari ku, dia mengenakan baju kaus yang lengannya sudah dipotong kasar dan celana jeans yang sudah dirobek dengan sengaja. Dia melambaikan tangannya dan berdiri kemudian berjalan menujuku. Senyum sambil berpikir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar